18 Jul
23 Juni lalu, Noa Leatomu tiba di Tanah Air dari Belanda setelah dipanggil PSSI untuk trial bersama Timnas Wanita Indonesia. Setibanya di Jakarta, ia langsung berlatih keesokan harinya, mulai Selasa (25/6) hingga awal Juli.
Meski waktunya terbilang singkat, Noa sudah bisa menggambarkan seperti apa sosok Satoru Mochizuki, pelatih Garuda Pertiwi, dan juga rekan-rekannya di timnas selama dua minggu berlatih bersama.
Kepada kumparanBOLANITA, Noa mengatakan bahwa sebetulnya ia belum berbicara banyak dengan juru taktik asal Jepang itu. Akan tetapi, ia sudah bisa menilai bahwa Coach Mochi—panggilan bagi sang pelatih—adalah orang yang baik dan selalu terlihat senang.
“Ketika kami tanya bagaimana cara kami bermain, dia hanya memberi tahu kami bahwa bermain saja dengan percaya diri, sesuai apa yang kamu mau,” ucap Noa ketika disambangi kumparanBOLANITA di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta Pusat, pada Kamis (4/7).
Pemain KRC Genk—klub asal Belgia—itu juga mengatakan, Coach Mochi tak pernah mempermasalahkan jika ia ataupun rekan-rekannya di timnas berbuat kesalahan, baik saat berlatih ataupun bertanding.
“Dia cuma bilang, ‘Oh, tapi hal yang kamu lakukan sebelum kesalahanmu, itu bagus’. Jadi, aku pikir dia sangat pengertian. Menurutku, dia adalah pelatih yang baik,” imbuh pemain berusia 20 tahun tersebut.
Selama berlatih bersama, Noa juga sudah bisa menilai kemampuan bermain pemain Timnas Wanita Indonesia. Menurutnya, permainan Garuda Pertiwi cukup bagus dan cepat.
“Menurutku, mereka bagus. Kadang mainnya dengan tempo cepat. Sesuai dengan yang diajarkan Coach Mochi, dia mau kita bermain seperti gaya permainan Jepang. Mereka selalu cepat dalam passing,” jelas Noa.
“Beberapa orang sangat bagus dalam teknik, beberapa lainnya juga sangat lihai dalam tekel. Tapi, menurutku, setiap orang punya kemampuan individual mereka sendiri,” lanjutnya.
Selain soal teknik bermain, Noa juga mengatakan bahwa teman-temannya di Timnas Wanita Indonesia seperti Zahra Muzdalifah, Atin Rizky, Claudia Scheunemann kerap membantunya selama berada di Indonesia, termasuk dari cara berkomunikasi.
“Teman-teman setim juga berusaha untuk menerjemahkan semuanya. Meski cuma pakai sedikit bahasa Inggris atau aku berbicara sedikit bahasa Indonesia ke mereka dan mereka berusaha berkomunikasi kembali pakai bahasa Indonesia padaku. Jadi, aku merasa sangat diterima di sini,” ujar Noa.
Saat ini, Noa sudah kembali ke Belanda, berbarengan dengan kepergian Timnas Wanita Indonesia ke Hong Kong untuk uji coba internasional pada 9 Juli kemarin. Proses naturalisasi Noa kini sedang diproses PSSI setelah mendapat lampu hijau dari Coach Mochi.