9 days ago
Pemerintahan Vietnam mengumumkan pertumbuhan ekonominya melesat 7,52 persen pada semester I 2025. Angka ini tertinggi dalam 14 tahun terakhir.
Kinerja yang moncer ini muncul hanya beberapa hari setelah Trump setuju memangkas tarif impor Vietnam dari semula 46 persen menjadi 20 persen.
“PDB dalam enam bulan pertama tahun 2025 meningkat sebesar 7,52 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, tingkat tertinggi untuk paruh pertama tahun dalam periode 2011–2025,” kata Kantor Statistik Umum (GSO) dalam pernyataannya dikutip dari AFP, Sabtu (5/7).
Negara itu mencatat pertumbuhan sebesar 7,96 persen pada kuartal kedua dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Ini menjadi pencapaian kuartal II tertinggi sejak 2022 saat pertumbuhannya mencapai 8,56 persen
“Kinerja sosial ekonomi negara kita pada kuartal kedua dan enam bulan pertama tahun 2025 menunjukkan hasil yang sangat positif, mendekati target yang ditetapkan di tengah banyaknya ketidakpastian dalam ekonomi dunia dan kawasan,” kata GSO.
Vietnam—sebuah pusat manufaktur global—mencatat pertumbuhan ekonomi sebesar 7,1 persen tahun lalu dan menargetkan pertumbuhan 8 persen tahun ini sebagai bagian dari upaya untuk mencapai status "negara berpenghasilan menengah" pada tahun 2030.
Negara ini memiliki surplus perdagangan terbesar ketiga dengan Amerika Serikat setelah China dan Meksiko, dan menjadi target tarif tertinggi dalam gelombang kebijakan tarif Trump.
Kesepakatan dagang antara Hanoi dan Washington yang diumumkan pekan ini berhasil menurunkan tarif dari level mencengangkan 46 persen menjadi minimal 20 persen, sebagai imbalan atas pembukaan pasar Vietnam bagi produk-produk AS.
Meski begitu, menurut Bloomberg Economics, tarif tersebut masih sekitar lima kali lipat lebih tinggi dibandingkan sebelum masa jabatan kedua Trump, dan pakta tersebut mengandung klausul yang menimbulkan lebih banyak ketidakpastian terhadap rantai pasok vital yang melibatkan China.
Trump mengatakan tarif sebesar 40 persen akan dikenakan pada barang-barang yang melewati Vietnam untuk menghindari hambatan perdagangan yang lebih tinggi terhadap negara asal barang tersebut — praktik yang disebut sebagai "transshipping".
AS menuduh Vietnam menggunakan praktik tersebut untuk menyelundupkan produk China ke pasar AS, meski bahan baku dari China juga menjadi elemen penting dalam industri manufaktur Vietnam.
Dalam prospeknya terhadap Vietnam yang diterbitkan pada Jumat, Fitch Solutions menyatakan adanya risiko positif terhadap proyeksi pertumbuhan PDB Vietnam tahun 2025 sebesar 6,4 persen, karena ekspor dan investasi masih tetap kuat.
Amerika Serikat merupakan pasar ekspor terbesar Vietnam, dengan nilai ekspor mencapai USD 70,91 miliar pada paruh pertama tahun ini. Dalam enam bulan pertama 2025, total ekspor barang Vietnam mencapai USD 219,83 miliar, naik 14,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, menurut GSO, dengan barang industri olahan menyumbang hampir 90 persen dari jumlah tersebut.