9 days ago
Lampung Geh, Bandar Lampung — Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk memperkuat iklim usaha dan mendongkrak pertumbuhan ekonomi di Provinsi Lampung. Hal tersebut disampaikan dalam acara Ngopi Pagi bersama Pelaku Usaha dan Pemerintah Provinsi Lampung yang digelar di Mahan Agung, Bandar Lampung, Rabu (26/11). Acara ini menjadi forum silaturahmi dan dialog antara pemerintah dan dunia usaha, sekaligus wadah penyampaian arah kebijakan pembangunan daerah. Pertemuan tersebut juga selaras dengan arah pembangunan Lampung 2025–2029 yang mengusung visi “Bersama Lampung Maju Menuju Indonesia Emas”, dengan fokus pada pertumbuhan ekonomi inklusif, penguatan SDM, dan tata kelola pemerintahan berintegritas. Gubernur Mirza mengatakan, pertemuan itu berlangsung dalam dua sesi dan melibatkan sekitar 250 pelaku usaha. Ia menilai kolaborasi pemerintah dan dunia usaha menjadi pondasi penting bagi percepatan pembangunan. “Ya kegiatan tadi pagi kita bersilaturahmi secara resmi kepada pengusaha. Tadi ada dua sesi, ada sekitar 250-an pengusaha diundang. Kita bercerita tentang apa yang akan dilakukan Pemerintah Provinsi Lampung ke depan dan kolaborasi apa yang bisa dilakukan dengan dunia usaha,” ujar dia. Ia menambahkan, pemerintah juga membuka ruang kerja sama untuk peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), khususnya sektor pendidikan. “Kita juga menceritakan masalah di Provinsi Lampung terutama dalam IPM. Kami mengajak mereka berkolaborasi dalam dunia pendidikan,” kata Mirza. Pada 2024, struktur perekonomian Lampung menunjukkan posisi kuat di tingkat regional. Lampung menempati peringkat ke-4 terbesar di Sumatera dengan nilai PDRB mencapai Rp483,8 triliun. “Perekonomian Provinsi Lampung menempati posisi ke-4 terbesar di Sumatera dengan nilai PDRB yang mencapai Rp483,8 triliun. Hal ini didorong oleh komposisi ekonomi yang didominasi pada sektor pertanian sebagai penopang utama,” jelas Gubernur Mirza. Tiga sektor penyumbang terbesar PDRB adalah pertanian, industri pengolahan, dan perdagangan dengan kontribusi mencapai 59,39 persen. Komoditas padi menjadi salah satu unggulan dengan produksi 2,79 juta ton dan nilai ekonomi Rp19,5 triliun, menempatkan Lampung pada peringkat ke-6 nasional. Pemprov Lampung menegaskan, penguatan hilirisasi dan agroindustri menjadi arah strategis pembangunan daerah. Pemerintah juga terus memperkuat infrastruktur dan layanan publik untuk mendukung konektivitas dan dunia usaha. Salah satu proyek strategis yang disoroti adalah KMP Dalom 1, yang dihadirkan melalui skema KPBU untuk memperlancar konektivitas dan logistik antarwilayah. Gubernur Mirza juga, memaparkan strategi perbaikan infrastruktur yang memprioritaskan jalur distribusi komoditas. Di bidang pembangunan manusia, peningkatan IPM menjadi fokus utama pemerintah. Upaya dilakukan melalui perluasan akses pendidikan, penguatan layanan kesehatan, serta peningkatan produktivitas masyarakat. “Pemerintah tidak dapat bekerja sendiri. Pelaku usaha memiliki peran besar dalam menciptakan nilai ekonomi dan lapangan kerja di Lampung,” tegas Mirza. Ia juga menjamin, pemerintah akan menjaga iklim usaha yang sehat dan memastikan kepastian berusaha bagi seluruh pelaku ekonomi di daerah. Gubernur Mirza mengajak seluruh pihak, termasuk akademisi, media, komunitas, dan pelaku usaha, untuk bersama-sama membangun Lampung. “Mari bantu saya mewujudkan Lampung yang lebih baik dan lebih maju ke depan. Ini rumah kita sama-sama, menjadi kebanggaan kita semua,” ujar dia. (Cha/Ansa)