17 Nov
Serangan Israel ke Lebanon semakin intensif. Dalam 24 jam terakhir, militer Israel melancarkan 145 serangan, dengan fokus utama di wilayah Nabatieh dan Lebanon Selatan.
Berdasarkan laporan Menteri Lingkungan Hidup Lebanon, Nasser Yassin, Nabatieh menjadi sasaran 55 serangan, sementara Lebanon Selatan dihantam 73 serangan. Jumlah korban belum diketahui.
Sejak awal konflik dengan Hizbullah 46 hari lalu, Lebanon mencatat total 13.222 serangan dari Israel. Angka ini menekankan intensitas eskalasi yang terus berlanjut.
Ibu kota Lebanon, Beirut, juga menjadi target serangan yang intens. Jumat (15/11), serangan udara Israel menghantam gedung-gedung hunian di pinggiran selatan kota, termasuk wilayah Dahiyeh, Burj al-Barajneh, dan Hadath.
Kantor Berita Nasional Lebanon (NNA) melaporkan, jet tempur Israel menghancurkan sebuah gedung hunian 12 lantai di Chiyah, tak lama setelah perintah evakuasi paksa dikeluarkan oleh militer Israel.
Bahkan, serangan di Hadath terjadi di dekat Rumah Sakit Saint George, yang menimbulkan ketakutan di antara warga dan staf medis.
Gelombang serangan ini terjadi bersamaan dengan kunjungan seorang pejabat senior Iran ke Lebanon. Dikutip dari Al Jazeera, kunjungan tersebut diduga menjadi salah satu faktor yang memicu peningkatan aktivitas militer Israel di wilayah tersebut.
Meski sempat mencuat kabar gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah, hingga kini konflik masih berlangsung.
Serangan demi serangan menghancurkan infrastruktur hingga permukiman, dan meningkatkan risiko korban jiwa di kalangan warga sipil.