4 hours ago
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia melantik Pejabat Tinggi Madya di Lingkungan Kementerian ESDM, salah satunya Ahmad Erani Yustika sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian ESDM.
Pelantikan dilaksanakan hari ini, Rabu (17/9), di Gedung Chairul Saleh, Kantor Sekretariat Jenderal Kementerian ESDM. Selain itu, Bahlil juga mengangkat Irjen Pol Yudhiawan sebagai Inspektur Jenderal Kementerian ESDM.
Kemudian, menggeser posisi Jisman P. Hutajulu dari Direktur Jenderal (Dirjen) Ketenagalistrikan menjadi Staf Ahli Bidang Perencanaan Strategis, serta Dadan Kusdiana dari jabatan Sekjen Kementerian ESDM menjadi Sekjen Dewan Energi Nasional (DEN).
Bahlil mengatakan, pergantian jabatan di institusi negara merupakan hal yang wajar, termasuk dalam rangka pengembangan sektor energi nasional.
"Ibarat main bola. Kalau main bola itu, sebagai pelatih harus lihat mana yang jadi striker, mana yang jadi back, mana yang jadi keeper, mana yang jadi playmaker. Tapi semua pemain bola itu intinya pemain tim yang sama. Jadi tidak ada jabatannya naik, tidak ada jabatannya turun. Semua punya kontribusi terhadap pembangunan negara," kata Bahlil dalam sambutannya.
Dia pun memberikan pesan, terutama kepada Erani dan Yudhiawan, terkait program prioritas di Kementerian ESDM yakni peningkatan lifting migas, hilirisasi, dan pertambangan.
Adapun Erani sebelumnya merupakan Kepala Sekretariat Wakil Presiden, sementara Yudhiawan merupakan Pati Bareskrim Polri.
"Khusus untuk Prof. Erani, saya minta untuk segera melakukan koordinasi langkah-langkah cepat, langkah-langkah khususnya hilirisasi," ujar Bahlil.
Sementara kepada Yudhi, Bahlil menyebutkan masih banyak pekerjaan besar dari sisi penegakkan hukum (Gakkum) di sektor ESDM. Dia meminta agar Yudhi yang memiliki latar belakang kepolisian ini berkoordinasi lebih lanjut dengan Dirjen Gakkum.
"Saya tahu Bapak adalah orang yang mempunyai karakter yang kuat, punya track record yang cukup luar biasa, lama di KPK, menjadi Kapolda dari Sulawesi Selatan, dan ilmu yang baik kita terapkan di sini," jelasnya.
Selain dari sektor pertambangan, lanjut dia, penegakkan hukum juga perlu dilakukan pada sektor hulu migas. Dia berharap para pegawai Kementerian ESDM terhindar dari permasalahan hukum ke depannya.
"Saya tidak ingin suatu saat masih ada teman-teman yang dipanggil-panggil karena kelalaian kita. Tolong perbaiki aturan yang harus diperbaiki. Jangan membuat aturan yang menjadikan perangkap bagi pegawai yang ada di sini," tegas Bahlil.
Kemudian, Bahlil juga memberikan pesan kepada Dadan sebagai Sekjen DEN baru yang akan fokus pada energi baru terbarukan (EBT), terutama energi nuklir.
"Sekarang Bapak punya tugas besar juga di DEN, karena Bapak di sana akan berbicara tentang energi terbarukan, nuklir. Dan itu Bapak Presiden sendiri yang akan memimpin rapat nanti DEN," imbuhnya.
Dia juga memberikan wejangan kepada Jisman sebagai Staf Ahli. Menurutnya, tidak ada istilah turun maupun naik jabatan di Kementerian ESDM.
"Saya katakan bahwa main bola itu ada striker, ada back, kalau sudah capek sedikit, mungkin ada cedera otot sedikit. Ya kita perbaiki dulu, habis itu masuk jadi penyerang lagi. Memang Pak Jasman ini top jadi penyerang," kata Bahlil.