11 Nov 2023
Gim menjadi salah satu hiburan yang banyak bikin kecanduan anak muda Indonesia saat ini. Bahkan, mereka rela mengeluarkan banyak pundi-pundi uang untuk bisa bermain gim asing.
Perencana Keuangan dari Advisors Alliance Group Indonesia, Andy Nugroho, mengatakan idealnya seseorang harus membuat pos-pos pengeluaran. Supaya pengeluaran lebih tertata dengan baik.
Andy biasa membagi pengeluaran ke dalam 6 pos. Pertama, untuk kebutuhan sehari-hari include bayar cicilan utang 55 persen. Menabung atau investasi 10 persen, dana darurat 10 persen.
"Kemudian, untuk me time 10 persen, upgrade skills & knowledge 10 persen, dana charity 5 persen," kata Andy kepada kumparan, Sabtu (11/11).
Andy bilang, gim masuk dalam kategori budget me time yang sebesar 10 persen. Artinya, para gamers bisa membeli kebutuhan untuk bermain gim dengan budget 10 persen dari gaji.
"Hal ini terutama berlaku bagi mereka yang sudah berkeluarga atau sudah hidup mandiri terpisah dari orangtuanya, dan gaming hanya sebagai hiburan semata," ungkapnya.
Namun, bagi para gamers yang menjadikan game sebagai sumber pemasukan, maka budget-nya bisa dinaikkan sampai jadi 30 persen dengan mengambil budget dari pos upgrade skills serta investasi.
Menurut Andy, terkadang para gamers profesional perlu berinvestasi di peralatan yang mendukung aktivitas mereka.
"Bagi gamers yang belum berkeluarga apalagi masih ditopang keuangannya oleh orang tua, maka budget-kan maksimal 25 persen dari uang yang mereka terima dari ortu untuk bermain game," kata Andy.
Sebelumnya, Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Odo R.M. Manuhutu mengatakan pengeluaran belanja masyarakat Indonesia untuk bermain gim hampir semuanya lari ke luar negeri.
Pemerintah berupaya membalik hal itu, menargetkan aliran uang dari masyarakat yang bermain gim dominan mengalir di dalam negeri.
"Sekarang dari pengeluaran orang Indonesia untuk gim 99,5 persen keluar Indonesia. Kita ingin dibalik, 70 persen masuk Indonesia oleh gim lokal," kata Odo saat ditemui di TMII Jakarta, Sabtu (28/10).
"Anak-anak muda kita yang 90 juta itu lebih banyak main gim asing, jadi mereka diambil ceruknya. Kita ingin membalik, ceruknya anak-anak muda kita buat gim lokal yang dipakai oleh anak-anak muda," sambung Odo.
Hitungan belanja masyarakat tersebut mengacu pada data 2021, pasar gim di Indonesia mencapai USD 2 miliar.
"Tahun 2021 pasar gim Indonesia USD 2 miliar, kurang lebih Rp 30 triliun. Dari Rp 30 triliun sebagian besar (99,5 persen) ke luar (negeri) uangnya," kata Odo.
Pemerintah menargetkan putaran ekonomi dari industri gim tersebut bisa dominan masuk ke dalam negeri. Upayanya, pemerintah sedang menyusun Peraturan Presiden (Perpres) tentang Program Percepatan Pengembangan Industri Game Nasional untuk Mendukung Pengembangan Ekosistem Game di Dalam Negeri.