Bayi Baru Lahir Tidak Menangis, Apa Penyebabnya?

4 hours ago

Ilustrasi bayi baru lahir Foto: Shutter Stock

Bayi baru lahir yang tidak menangis sering kali menjadi kekhawatiran banyak orang tua. Sebab, tangisan pertama bayi bukan hanya menandakan kehadirannya di dunia, tetapi juga menjadi tanda bahwa paru-parunya mulai berfungsi sebagaimana mestinya.

Meski begitu, dalam beberapa kasus, bayi tidak menangis meski telah diberikan rangsangan seperti ditepuk di bagian punggung oleh dokter atau bidan. Lantas, apa sebenarnya yang menyebabkan kondisi ini terjadi?

Beberapa Penyebab Umum Baru Lahir Tidak Menangis

Menurut Encyclopedia of Children Health, bayi yang tidak menangis dalam waktu satu menit setelah lahir, bisa didiagnosis mengalami asfiksia neonatorum, yaitu kegagalan pernapasan pada bayi baru lahir. Kondisi ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, baik dari kondisi bayi maupun faktor ibu saat kehamilan.

1. Bayi Lahir Prematur

Ilustrasi bayi baru lahir. Foto: A3pfamily/Shutterstock

Dikutip dari Live Strong, bayi yang lahir terlalu dini, atau prematur, rentan mengalami gangguan pernapasan. Pada usia kehamilan sekitar 31 minggu, paru-paru bayi mulai memproduksi zat bernama surfaktan, yang berfungsi membantu paru-paru mengembang sehingga oksigen dapat masuk.

Pada bayi prematur, produksi surfaktan biasanya belum optimal, sehingga paru-parunya belum cukup kuat untuk bekerja secara normal saat dilahirkan. Akibatnya, bayi bisa mengalami kesulitan bernapas dan tidak langsung menangis.

2. Infeksi dari Ibu

Infeksi yang dibawa oleh ibu, terutama saat proses persalinan pervaginam, juga bisa menyebabkan gangguan pernapasan pada bayi. Salah satunya adalah infeksi dari bakteri Group B Streptococcus (GBS) yang dapat masuk ke tubuh bayi saat melewati jalan lahir.

Ilustrasi ibu baru melahirkan. Foto: Shutterstock

Infeksi ini dapat menyebabkan demam dan lendir tebal di saluran pernapasan bayi, sehingga menyulitkan bayi untuk bernapas dan menangis segera setelah lahir.

3. Pengaruh Obat Bius saat Persalinan

Obat bius yang diberikan pada ibu, baik untuk meredakan nyeri maupun saat menjalani operasi caesar, bisa memengaruhi bayi di dalam kandungan. Obat tersebut dapat masuk ke aliran darah bayi dan membuat sistem pernapasannya tertekan sementara.

Jika ini yang terjadi, bayi mungkin membutuhkan bantuan alat pernapasan untuk sementara waktu hingga efek obat hilang dan pernapasannya kembali normal.

4. Ibu Mengidap Diabetes

Ilustrasi Ibu Hamil. Foto: all_about_people/Shutterstock

Ibu dengan diabetes selama kehamilan juga berisiko melahirkan bayi dengan komplikasi, salah satunya adalah hipoglikemia atau kadar gula darah rendah. Kondisi ini bisa menyebabkan bayi mengalami napas tidak teratur, lesu, hingga tidak menangis setelah lahir.

Pemantauan ketat dan perawatan segera biasanya dibutuhkan untuk menstabilkan kondisi bayi dalam situasi seperti ini.

5. Sindrom Aspirasi Mekonium

Mekonium adalah kotoran pertama bayi yang biasanya keluar dalam 24 jam pertama setelah lahir. Namun, dalam beberapa kasus, bayi bisa membuang mekonium saat masih di dalam kandungan.

Jika mekonium ini terhirup ke dalam paru-paru bayi, hal itu bisa menyebabjan sindrom aspirasi mekonium yang menyumbat saluran pernapasan. Sehingga mengakibatkan bayi kesulitan bernapas dan tidak menangis saat dilahirkan.


Comments