Benarkah Bayi Laki-laki Lebih Kuat dan Lama Menyusu?

2 days ago

Benarkah Bayi Laki-laki Lebih Kuat dan Lama Menyusu? Foto: PR Image Factory/Shutterstock

Menyusui menjadi salah satu proses penting dalam pemenuhan nutrisi bayi, terutama di usia enam bulan pertamanya. Pengalaman setiap ibu menyusui bisa unik dan berbeda-beda, dan salah satu yang cukup sering dirasakan adalah bayi laki-laki yang menyusu begitu kuat dan lama.

Tidak jarang ibu menyusui bercerita bahwa putranya menyusu dalam durasi yang lama dan kuat, hingga payudara terasa kosong.

Tetapi, benarkah bayi laki-laki menyusu lebih kuat dibandingkan bayi perempuan?

Benarkah Bayi Laki-laki Lebih Kuat dan Lama Menyusu?

Menurut dokter spesialis anak, dr. Aisya Fikritama, Sp.A, secara umum tidak ada perbedaan kekuatan menyusu antara bayi laki-laki dan perempuan dalam dunia medis. Karena setiap bayi itu punya ritme dan gaya menyusu dan unik, ada yang isapannya kuat dan ada yang lebih santai. Tergantung dari refleks hisap, stamina, dan koordinasi antara hisap–telan–napas.

Kedua kondisi ini normal selama bayi tetap tumbuh dengan baik dan merasa puas setelah menyusu.

"Namun, ada kecenderungan bayi laki-laki memiliki kebutuhan energi sedikit lebih tinggi, karena pertumbuhan dan massa tubuhnya cenderung lebih cepat meningkat. Akibatnya, beberapa ibu bisa merasakan bayi laki-laki tampak 'lebih rakus' atau menyusu lebih kuat," tutur dr. Aisya kepada kumparanMOM.

Meski begitu, dr. Aisya menekankan kecenderungan ini tidak mutlak berlaku pada semua bayi ya, Moms.

Lantas, Kenapa Bayi Bisa Menyusu Lebih Banyak dan Durasinya Lama?

Ilustrasi ibu menyusui ketiduran. Foto: Shutterstock

Ada beberapa faktor yang membuat bayi tampak lebih banyak menyusu dan durasinya lama, misalnya:

  • Fase growth spurt (biasanya di usia 7–10 hari, 3 minggu, 6 minggu, 3 bulan, dst). Bayi sedang tumbuh pesat, jadi butuh lebih banyak energi dan stimulasi untuk meningkatkan produksi ASI.
  • Cluster feeding, yaitu bayi menyusu terus-menerus dalam waktu berdekatan, sering terjadi di sore–malam hari.
  • Butuh kenyamanan emosional. Karena menyusu bukan hanya soal lapar, tapi juga cara bayi menenangkan diri.
  • Aliran ASI lambat (let down reflex belum optimal) atau posisi pelekatan belum ideal, membuat bayi perlu waktu lebih lama untuk mendapatkan cukup ASI.

Meski sebenarnya tidak ada angka baku terkait durasi menyusu yang ideal, tetapi sebenarnya satu sesi menyusui bisa berlangsung 10-20 menit per payudara.

Ilustrasi bayi 1 tahun menyusui. Foto: Lifebrary/Shutterstock

"Namun, menyusu 30–45 menit bahkan sampai 1 jam masih bisa normal, terutama pada bayi baru lahir atau yang masih belajar koordinasi isap. Yang penting, bayi tampak puas, tertidur lelap setelah menyusu, dan berat badannya naik sesuai grafik pertumbuhan," jelas dr. Aisya.

Namun, Anda patut waspada bila ketika durasi menyusui bayi lama, tetapi si kecil terlihat lelah, tertidur sebelum kenyang, atau berat badan tidak naik sesuai target. dr. Aisya menyarankan sebaiknya dilakukan evaluasi posisi dan pelekatan, untuk membantu permasalahan yang terjadi.

Jangan khawatir berlebihan bila bayi menyusu lebih kuat dan dengan durasi lama, selama pelekatan benar dan berat badan naik sesuai kurva. Karena itu tandanya, proses menyusui berlangsung efektif, Moms.

"Intinya, yang penting ibu dan bayi sama-sama nyaman, rileks, dan bahagia, karena hormon ASI paling suka suasana tenang. Jadi nikmati momen menyusui ini, jangan kejar durasi, yang penting adalah kualitas dan kedekatan," tutup dr. Aisya.


Comments