29 May
Dokter Mobil (Domo) Indonesia melakukan inovasi baru dengan meresmikan bengkel umum untuk perawatan mobil hybrid termasuk EV, bertajuk Domo Hybrid EV di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (29/5).
Bengkel yang diklaim sebagai yang pertama di Indonesia ini, bisa menjadi workshop alternatif di luar bengkel resmi yang akan melayani servis kendaraan elektrifikasi.
Dalam pengembangannya, Domo Hybrid EV bekerja sama dengan Mili EV Hybrid dari Malaysia untuk pelatihan mekanik dan transfer teknologi.
CEO Dokter Mobil Indonesia Thayne Lika menjelaskan, layanan tersebut berkolaborasi dengan Mili EV Hybrid dari Malaysia untuk pelatihan mekanik dan transfer teknologi.
“Kalau pelayanan kami sudah pasti fokusnya untuk mobil hybrid di mana yang sudah di luar garansi dari APTM. Karena kami memberikan pelayanan yang berbeda dari yang ditawarkan di bengkel lain dan untuk mobil hybrid,” buka pria yang karib disapa Lung Lung itu Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Lebih lanjut, Lung Lung bilang perbedaan servis yang dilakukan di bengkelnya lebih fokus kepada pemeliharaan dan peremajaan baterai hybrid, supaya performa sistem elektrifikasinya tetap terjaga.
“Hybrid ini sistem yang berbeda dari pada mobil konvensional dan EV juga, jadi kan ini setengah-setengah. Jadi ada dua part yang harus dipelihara yaitu baterainya dan engine-nya,” jelasnya.
Menyoal biaya, untuk servis di Domo Hybrid EV mulai dari Rp 2,5 juta sampai Rp 5 juta tergantung kondisi mobil. Sedangkan pelayanannya berupa hybrid battery service, oli khusus hybrid, oli transmisi khusus hybrid, anti karat untuk mobil listrik, dan detailing.
“Jadi kami sediakan perawatan komplet untuk penggerak-penggeraknya. Kami juga ada detailing juga khusus hybrid, karena mobil EV dan hybrid sangat penting untuk kebersihan karena kalau tidak bersih baterainya akan panas juga,” pungkasnya.
Selain itu, Domo Hybrid EV menyediakan refurbish atau ganti sel untuk baterai mulai Rp 700 ribu per sel hingga Rp 1 juta tergantung jenis baterai. Baterai yang sudah direkondisi akan dikalibrasi ulang agar performanya kembali normal.
“Dari sisi harga karena tidak ada pembanding, saya rasa harga yang kita tawarkan cukup agresif bagi konsumen juga mengingat harga baterainya sendiri sangat mahal jika diganti baru,” tutup Lung Lung.