3 hours ago
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) mencatatkan kenaikan ekspor pada semester I 2025. Sepanjang Januari hingga Juni tahun ini, volume ekspor perusahaan meningkat 24,9 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Wakil Direktur Utama SIG, Andriano Hosny Panangian, mengatakan pertumbuhan ekspor menjadi salah satu upaya perseroan untuk menjaga kinerja di tengah lemahnya permintaan semen domestik yang masih berlanjut sejak 2024.
SIG juga mengandalkan fasilitas dermaga dan produksi yang sudah ada, termasuk proyek pengembangan di Pabrik Tuban, Jawa Timur, untuk memperluas akses pasar luar negeri.
Andriano optimistis terhadap prospek industri semen nasional, yang dinilai akan ditopang oleh kebutuhan semen untuk program pembangunan 3 juta rumah serta proyek infrastruktur pemerintah.
“Sebagai BUMN, SIG siap menyukseskan pembangunan di Indonesia dengan beragam solusi bahan bangunan yang inovatif dan layanan berkualitas, serta dukungan jaringan produksi dan distribusi yang luas,” kata Andriano dalam keterangannya, dikutip Sabtu (13/9).
Proyek pengembangan dermaga di Tuban digarap oleh PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI), anak usaha SIG, bersama Taiheiyo Cement Corporation. Fasilitas tersebut ditargetkan dapat menangani ekspor hingga 1 juta ton semen per tahun, dengan uji coba pengiriman yang sudah dilakukan sejak Maret hingga Agustus 2025.
Sejauh ini, SBI berhasil mengirimkan 350 ton pada tahap pertama dan 27.415 ton pada tahap kedua ke fasilitas Packing Plant di Lampung dan Belawan menggunakan empat kapal.
Langkah ekspansi ekspor ini pun diharapkan memperkuat daya saing SIG di pasar global sekaligus mengoptimalkan utilisasi pabrik di tengah permintaan domestik yang belum pulih.
Peningkatan ekspor juga didukung oleh jaringan operasi SIG yang luas, meliputi sembilan pabrik semen terintegrasi, 27 pabrik pengemasan, tujuh pabrik penggilingan semen, dan tujuh pelabuhan, serta lebih dari 350 distributor dan 63.000 toko ritel di Indonesia maupun Vietnam (TLCC).
Andriano menambahkan, penegasan peringkat idAAA Stabil dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) semakin memperkuat posisi SIG.
”Penetapan peringkat ini mencerminkan peran penting SIG dalam agenda pembangunan negara, posisi pasar yang kuat dari ketersediaan fasilitas produksi dan logistik yang terdiversifikasi dengan baik, serta profil keuangan yang konservatif untuk menopang langkah Perusahaan memperkuat dominasi dalam industri bahan bangunan di Indonesia,” ujar Andriano.
Adapun PT SIG merupakan perusahaan BUMN klaster infrastruktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan 51 persen saham dimiliki pemerintah. Perseroan telah bertransformasi sejak 2013 dan kini berkembang menjadi penyedia solusi bahan bangunan yang menjangkau pasar Asia, Australia, dan Oseania.