DIY Kirim Bantuan Rp3 M ke Sumatera, Mahasiswa Terdampak Dapat Bantuan Kuliah

Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyerahkan bantuan keuangan kepada tiga provinsi di Sumatera yang terdampak banjir. Bantuan diserahkan langsung oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X pada Selasa (09/12) di Gedhong Wilis, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta.

Bantuan tersebut diberikan kepada perwakilan Pemerintah Provinsi Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatera Barat. Masing-masing provinsi menerima Rp1 miliar, sehingga total bantuan keuangan yang disalurkan mencapai Rp3 miliar.

“Kemarin kami juga sudah mengirimkan obat-obatan ke sana, saat ini untuk bantuan keuangannya,” ungkap Sri Sultan.

Sri Sultan juga menyampaikan bahwa Pemda DIY sedang mengumpulkan data mahasiswa asal daerah terdampak bencana yang sedang menempuh pendidikan di Yogyakarta.

“Kalau ada datanya, saya mohon untuk bisa kami dapatkan. Karena secara tradisi, Jogja pasti membantu mahasiswa yang kebetulan di tempatnya ada bencana,” imbuhnya.

Bantuan bagi mahasiswa tersebut mencakup bantuan biaya kuliah dan biaya hidup, sebagaimana pernah diberikan saat bencana Aceh, NTB, dan Sulawesi Tengah.

“Tujuannya untuk meringankan beban orang tua mereka, karena pasti kondisinya juga sedang tidak baik. Biasanya selama delapan bulan, tapi nanti kalau masih ada masalah, bisa diteruskan dulu. Ini sudah begitu dari dulu,” kata Sri Sultan.

Sekretaris Inspektorat Pemprov Sumatera Utara, Murdianto, menyampaikan bahwa di wilayahnya masih terdapat 13 desa yang terisolasi dengan jumlah pengungsi sekitar 42.300 orang.

“Kami mewakili Pemprov Sumatera Utara mengucapkan terima kasih kepada Bapak Gubernur (DIY). Kami juga turut berdoa mudah-mudahan Bapak Gubernur (DIY) tetap dalam keadaan sehat, bisa memimpin DIY dengan baik, dan ke depannya bisa bermanfaat bagi Indonesia pada umumnya,” ungkapnya.

Sementara itu, Inspektur Pembantu III Pemprov Sumatera Barat, Rahmah Febri Yeni, mengatakan bahwa bantuan keuangan dari DIY sangat dibutuhkan, terutama untuk pemulihan infrastruktur yang sudah tidak memiliki anggaran.

“Bantuan ini tentu akan sangat membantu kami, karena tidak hanya di daerah-daerah yang terkena bencana, tapi juga banyak juga daerah yang terdampak bencana, misalnya pengiriman bahan pangan menjadi terhambat karena akses yang terputus. Dan kami juga berterima kasih karena ada perhatian kepada warga kami di masa perantauan,” imbuhnya.