Harga Beras di Atas HET, Medium Tembus Rp 13.900 & Premium Rp 15.490 per Kg

09 Feb

Para pekerja di Pasar Beras Cipinang Foto: Jamal Ramadhan/kumparan

Pemerintah tercatat sudah menggelontorkan bantuan pangan beras sejak Maret 2023. Sebanyak 10 kg beras disalurkan kepada 21,3 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Namun, harga beras tak kunjung turun hingga kini.

Berdasarkan penelusuran kumparan di Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas), Jumat (9/2), harga beras medium pada Maret 2023 masih berada di harga Rp 11.830 per kg, sementara harga beras premium Rp 13.530 per kg.

Selama Maret hingga Agustus 2023, harga beras cenderung stagnan hingga akhirnya melonjak pada September 2023. Harga beras medium dibanderol Rp 12.840 per kg, sementara harga beras premium Rp 14.470 per kg.

Sejak saat itu, harga beras stabil di harga yang tinggi. Pada Oktober 2023 harga beras medium Rp 13.210 per kg dan harga beras premium Rp 14.950 per kg. Kemudian pada November 2023, harga beras medium Rp 13.170 per kg dan beras premium Rp 14.980 per kg. Lalu Desember 2023, harga beras medium Rp 13.190 per kg dan beras premium Rp 14.990 per kg.

Memulai tahun 2024, harga beras medium Januari 2024 sebesar Rp 13.310 per kg dan beras premium menembus Rp 15.110 per kg. Harga beras melonjak kembali di Februari 2024, harga beras medium Rp 13.600 per kg dan beras premium Rp 15.490 per kg.

Namun demikian, harga tersebut lebih tinggi dibandingkan harga eceran tertinggi (HET) beras. HET beras dibagi berdasarkan zonasi wilayah yakni zona 1 untuk Jawa, Lampung, Sumatra Selatan, Bali, NTB, dan Sulawesi. Untuk zona 2 untuk Sumatra selain Lampung, Sumsel, NTT, dan Kalimantan. Sementara zona 3 untuk Maluku dan Papua.

Untuk HET beras medium zona 1 Rp 10.900, untuk zona 2 Rp 11.500, zona 3 Rp 11.800. Selain itu, HET beras premium zona 1 Rp 13.900, zona 2 Rp 14.400, dan zona 3 Rp 14.800 per kg.

View post on Instagram
 

Bantuan pangan tersebut berkali-kali diperpanjang waktunya. Presiden Jokowi awalnya menugaskan Perum Bulog menyalurkan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) untuk bantuan pangan pada Maret, April dan Mei 2023. Tujuannya menjaga stabilitas harga pangan dan menekan lonjakan inflasi.

Kemudian, bantuan beras tahap kedua disalurkan hingga November 2023, namun Jokowi memerintahkan untuk disalurkan sampai akhir 2023. Terakhir, pemerintah memutuskan memperpanjang bantuan ini sampai Juni 2024.

"Tadi sudah diputuskan, harusnya bansos beras itu sampai September, Oktober, November, diperpanjang Desember kemudian Januari, Februari, lanjut sampai kuartal kedua 2024 [di] Maret, April, Mei, Juni," kata Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (6/11).

Zulhas menyebut, pemberian bansos beras diperpanjang karena harga beras yang masih belum turun. "Mengingat harga beras yang masih terus, memang tidak naik lagi tapi belum turun. Oleh karena itu bantuan dilanjutkan," tuturnya.

Bantuan pangan tersebut kini disetop sementara oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas) mulai 8 Februari hingga 14 Februari 2024. Alasannya dalam rangka mendukung kelancaran penyelenggaraan Pemilu 2024.

Ketua Bapanas, Arief Prasetyo Adi, menyebut langkah ini sebagai bukti tidak ada politisasi bantuan pangan beras. Sebelumnya, isu bansos merebak karena Jokowi jor-joran memberikannya ke berbagai daerah yang dinilai sebagai 'bantuan' untuk mendongkrak pencalonan pasangan 02 Prabowo-Gibran.

“Bantuan Pangan Pemerintah dihentikan sementara karena memang tidak ada politisasi Bantuan Pangan, dan menegaskan bahwa program ini sudah terencana sudah lama dan tidak terkait Pemilu,” katanya Arief dalam keterangan resmi, Rabu (7/2).

Alasan lain penyetopan sementara ini lantaran mempertimbangkan tahapan dan jadwal penyelenggaraan Pemilu 2024 yang telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Penyaluran bantuan ini akan kembali dilakukan usai Pemilu berakhir pada 15 Februari 2024.

“Tanggal 8 sampai Februari 2024 hari libur, tanggal 10 Feb 2024 terakhir kampanye, 11 sampai 13 Februari 2024 merupakan hari tenang dan 14 Februari 2024 hari pencoblosan. Dihentikan sementara untuk menghormati Pemilu dan pemutakhiran data,” imbuh Arief.


Comments