Hashim: Sejak Masih Partai Gurem-Berkuasa, Gerindra Perjuangkan Disabilitas

7 hours ago

Wakil Ketua Dewan Pembina DPP Partai Gerindra Hashim S. Djojohadikusumo saat peringatan Hari Disabilitas Internasional di Hotel Bidakara, Tebet, Jakarta Selatan, Senin (8/12/2025). Foto: Nasywa Athifah/kumparan

Wakil Ketua Dewan Pembina DPP Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo, menegaskan keberpihakan partainya terhadap kelompok penyandang disabilitas sudah berlangsung sejak belum memiliki kekuasaan politik.

Pernyataan itu disampaikan Hashim dalam peringatan Hari Disabilitas Internasional yang digelar Gerindra di Hotel Bidakara, Tebet, Jakarta Selatan, Senin (8/12).

Hashim pun mengenang perjalanan panjang partainya dalam memperjuangkan aspirasi penyandang disabilitas.

“Waktu itu, Gerindra itu partai bocil, partai gurem. Nggak diperhitungkan, nggak dianggap, dianggap remeh. Kita partai kedelapan di DPR, nomor delapan, partai yang termasuk paling kecil. Tapi paling kecil, tapi cukup gesit,” ujarnya.

Ia menyebut sejak 2013, ketika kelompok disabilitas meminta audiensi dengan DPR, fraksi Gerindra menjadi pihak yang konsisten merespons.

Hashim menuturkan hal itu merupakan wujud dari identitas Gerindra sebagai partai yang berpihak pada kelompok rentan.

“Kita didirikan untuk melayani yang tertindas, yang termiskin, yang tertinggal,” kata Hashim.

Hashim juga mengingat pertemuan di Balai Kartini pada April 2013 ketika ia ditugasi mewakili Presiden sekaligus Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto yang kala itu masih menjabat Ketua Dewan Pembina. Ia menyampaikan komitmen Gerindra untuk memperjuangkan regulasi baru bagi penyandang disabilitas.

Utusan Khusus Presiden Bidang Energi dan Lingkungan Hidup Hashim Djojohadikusumo menyampaikan keterangan pers saat ditemui di kantor Kemenko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Jakarta, Kamis (31/10/2024). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan

“Saya berjanji dan bersumpah atas nama beliau bahwa Partai Gerindra akan memperjuangkan terwujudnya suatu Undang-Undang Disabilitas untuk menggantikan undang-undang yang sudah ada waktu itu, namanya Undang-Undang Penyandang Cacat,” ujarnya.

Menurut Hashim, komitmen itu lahir dari kesadaran bahwa penyandang disabilitas merupakan kelompok besar dalam populasi Indonesia.

“Yang menurut statistik pemerintah, kalau tidak salah Gus Ipul (Menteri Sosial Saifullah Yusuf), berjumlah kurang lebih 28 juta jiwa, berarti 10 persen,” katanya.

Ia menegaskan bahwa perubahan posisi Gerindra—dari partai oposisi hingga kini berada dalam pemerintahan—tidak mengubah komitmen tersebut.

“Saya berbangga bahwa dalam oposisi, dalam posisi lemah, dan sekarang dalam posisi kuat, Partai Gerindra tetap memperhatikan saudara-saudara kita dari dunia disabilitas,” ujarnya.

Hashim menyebut setelah mendengar aspirasi dari berbagai pihak, partainya kini optimistis harapan-harapan itu bisa terealisasi.

“Banyak harapan-harapan sekarang, insyaAllah bisa terwujud. Karena kita sekarang dalam kekuasaan,” kata Hashim.

“Dan kita tahu bahwa Pak Prabowo Subianto sangat amat memperhatikan nasib dan kedudukan masyarakat disabilitas di hari ini,” pungkasnya.


Comments