2 hours ago
Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla (JK) meminta publik untuk menghentikan pro kontra pemberian gelar pahlawan untuk Presiden ke-2 RI, Soeharto.
Ia pun meminta publik agar menerima gelar pahlawan untuk Soeharto. Ia menilai, meski Soeharto banyak kekurangan, namun Soeharto juga sosok yang membawa ekonomi Indonesia bertumbuh.
“Ya, karena kalau sudah di, diresmikan oleh pemerintah itu bukan lagi pro kontra. Sebelumnya pro kontra, nah kita harus menerima itu suatu kenyataan bahwa mungkin saja Pak Harto mempunyai sedikit kekurangan, ada kekurangan tapi lebih banyak jasanya kepada negara ini,” ucap JK di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta pada Senin (10/11).
“Bahwa dia kekurangan ya semua orang tahulah. Siapa sih yang lebih sempurna, kan tidak ada juga kan. Tapi beliau telah membawa negeri ini lebih baik dan juga membawa, ekonomi saja waktu zaman Soeharto pertumbuhan ekonomi bisa sampai 7-8%,” tambahnya.
Pada peringatan hari pahlawan tahun ini, Presiden ke-4 RI, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur juga menerima gelar pahlawan. JK menilai, sosok Gus Dur pun juga memiliki kekurangan, namun tetap banyak jasanya.
“Semua orang mempunyai peran. Jadi sama juga dalam agama. Kalau Anda punya amal lebih banyak daripada dosa, ya Anda masuk surga. Ini sama juga bahwa memang ada masalah, tapi lebih banyak sumbangannya kepada bangsa ini,” ucap JK.
Penganugerahan gelar pahlawan sendiri sudah dilaksanakan di Istana Negara, Jakarta pada Senin (10/11) pagi. Gelar tersebut dianugerahkan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto.
Total ada 10 tokoh yang dianugerahi gelar pahlawan. Berikut lengkapnya: