6 days ago
Kementerian Perdagangan menargetkan transaksi senilai USD 10 juta atau sekitar Rp 163 miliar (kurs Rp 16.309) dalam gelaran Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2026 yang akan berlangsung pada November mendatang. Acara tahunan ini diharapkan menjadi motor penggerak industri fesyen muslim Indonesia untuk menembus pasar global sekaligus memperkuat ekosistem dalam negeri.
Menteri Perdagangan Budi Santoso mengatakan, JMFW menjadi ajang penting untuk menampilkan tren fesyen Indonesia ke depan. Sekaligus menciptakan rantai ekosistem yang solid, mulai dari desainer, industri tekstil, hingga pelaku UMKM.
“Tujuannya sebenarnya kita ingin menciptakan ekosistem fesyen kita ke depan. Kalau kita sudah tahu trennya, kemudian masyarakat tertarik untuk memakainya, industri tekstil kita juga berkembang, UMKM kita berkembang, daya beli masyarakat juga berkembang,” kata pria yang akrab disapa Busan dalam Launching JMFW 2026 di Balai Kartini, Selasa (12/8).
Tahun ini menjadi penyelenggaraan JMFW yang kelima, dengan mengusung tema Essential Lab. Budi menjelaskan, tema tersebut menggambarkan proses riset dan eksperimen di dunia fesyen yang akan mendorong bergeraknya berbagai sektor industri pendukung, mulai dari kecantikan hingga tekstil.
Tidak hanya fokus pada pasar domestik, Kemendag memanfaatkan momentum JMFW untuk memperluas penetrasi ekspor. Budi menuturkan, Indonesia telah mendapatkan kemudahan akses pasar ke Peru setelah penandatanganan Indonesia–Peru (IP CEP)
“Akses pakaian jadi tekstil kita ke Peru termasuk alas kaki besar. Kita dapat banyak kemudahan akses pasar untuk itu. Ini salah satu untuk mendorong akses pasar kita di luar negeri,” katanya.
Selain Amerika dan Eropa, Indonesia kini juga membidik pasar Amerika Latin dan Afrika. Menurut Budi, peluang di Afrika mulai terbuka setelah Afrika Selatan menyatakan siap melakukan perundingan bilateral dengan Indonesia.
Sementara itu, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Fajarini Puntodewi mengungkapkan capaian positif JMFW tahun lalu menjadi modal optimisme.
“Transaksi yang terjadi di JMFW di tahun 2024 itu mencapai USD 20,4 juta, di mana capaian tersebut melampaui target yang sebesar USD 3 juta,” tuturnya.
Dengan pencapaian itu, Fajarini menargetkan perolehan transaksi tahun ini bisa menembus USD 10 juta. Ia berharap JMFW 2026 akan semakin memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat mode muslim dunia sekaligus pintu ekspor produk kreatif lokal ke berbagai negara.
“Jadi di tahun ini kita harapkan target mungkin bisa lebih daripada acara yang sebelumnya USD 10 juta,” tegasnya.
Kegiatan JMFW 2026 akan digelar pada 6-9 November 2025 di Kartika Expo Center, Balai Kartini.