5 hours ago
Seorang santri korban runtuhnya musala Pondok Pesantren Al-Khoziny di Kota Sidoarjo, Jawa Timur, terpaksa diamputasi di bagian lengan kirinya. Proses amputasi dilakukan di tengah reruntuhan bangunan agar bisa mengeluarkan korban.
Direktur Utama RSUD R.T. Notopuro Sidoarjo, Atok Irawan, mengatakan, santri berinisial NA itu harus diamputasi karena posisinya telungkup dan lengannya tertimbun bangunan.
"Tadi malam sempat yang diamputasi di tempat, keluarga sempat protes, enggak setuju," kata Atok kepada wartawan, Selasa (30/9).
Atok menyampaikan, NA yang semula sadar harus dibius di lokasi kejadian agar bisa dievakuasi
Saat ini, Ahmad masih berada di ruangan ICU RSUD Notopuro Sidoarjo, kondisinya sudah sadar.
"Jadi tetap pertolongan dibius di sana, kemudian juga luka dibiarkan terbuka. Lukanya ditutup cuma akhirnya dilakukan pembersihan lagi, dijahit ulang sampai pukul 01.30 WIB dini hari ini," tandasnya.