7 hours ago
Anak merupakan peniru ulung, sehingga setiap yang mereka dengar, lihat, dan rasakan dari lingkungan sekitar akan mudah terserap dan ditiru, termasuk penggunaan bahasa. Namun, terkadang kita tidak selalu bisa mengendalikan lingkungan di sekitar si kecil, misalnya ketika mendengar orang dewasa atau anak-anak lain yang berkata-kata kasar.
Tidak jarang, orang tua akan dibuat kaget atau cemas ketika mengetahui anak telah mendengar lontaran kata-kata kasar yang ia dengar dari teman, tetangga, atau bahkan orang dewasa di sekitarnya. Anda mungkin akan khawatir anak akan menirukan bahasa kasar tersebut.
Lantas, bagaimana sebaiknya orang tua menyikapi hal ini?
Psikolog Pendidikan Rumah Dandelion, Orissa Anggita Rinjani, menjelaskan, dari sudut pandang psikologi mengungkapkan anak memang memiliki kecenderungan untuk belajar dari proses observasi dan social modeling (mengamati dan meniru perilaku orang lain).
"Ketika anak terbiasa mendengar atau melihat teman-teman yang berkata kasar, ia bisa menganggap ini sebagai hal yang wajar dalam kelompok sehingga ikut terbawa. Wajar bila kemudian orang tua menjadi khawatir dan kemudian membatasi lima pergaulan anak," jelas Orissa kepada kumparanMOM.
Tetapi, diakui Orissa, tidak selalu kita bisa melindungi paparan hal buruk di lingkungan luar rumah. Namun orang tua bisa menerapkan beberapa hal yang bisa membantu anak menjaga diri dan ucapan agar tidak mengikuti bahasa kasar yang didengarnya.
"Yang pertama adalah berikan contoh penggunaan bahasa yang baik dan sopan. Hal ini disebut sebagai role model proximity. Anak lebih cenderung meniru orang yang dianggap penting olehnya atau yang dekat secara emosional," jelas Orissa.
Oleh karena itu, jadilah sosok yang bisa dijadikan model dan membawa pengaruh positif bagi si kecil ya, Moms!
Selanjutnya, Anda bisa menanamkan nilai dalam keluarga bahwa kata-kata memiliki kekuatan untuk menyenangkan maupun menyakiti orang lain. Dan anak-anak memiliki kendali atas kata-kata dan perilakunya sendiri.
Cara ketiga adalah melatih respons anak ketika ada teman-temannya yang berkata kasar. Anda bisa mengajak anak untuk role play untuk melatih hal tersebut.
"Misalnya mengalihkan topik pembicaraan, memberikan kalimat alternatif, ataupun bersikap cuek. Terkadang anak berkata kasar untuk mendapatkan reaksi atau respons dari lingkungan sekitarnya. Maka ketika orang lain tidak merespons atau bersikap cuek atau ignoring, maka perilaku itu akan menjadi menurun," tutur dia.
Cara terakhir yang bisa Anda lakukan adalah memantau intensitas orang-orang di sekitar yang berkata kasar tersebut. Bila memang orang tua merasa suatu lingkungan sudah memberikan pengaruh buruk yang jauh lebih banyak dibandingkan pengaruh positifnya, maka boleh dibatasi untuk berinteraksi dengan orang-orang tersebut.
"Namun ingat bahwa kuncinya tetap, kita latih anak untuk memiliki kendali atas sikapnya, bukan untuk sekadar dijauhkan," tutup dia.