21 days ago
Seperti halnya di Indonesia, penduduk muslim di sejumlah negara Arab yang tersebar di kawasan Suriah Raya (Suriah, Palestina, Yordania, dan Lebanon) dan Mesir, juga memiliki makanan khas untuk berbuka puasa. Salah satunya adalah qatayef atau katayef atau disebut juga qathayif. Ini adalah makanan penutup.
"Katayef itu merupakan makanan middle east (Timur Tengah), yang dipopulerkan di Lebanon. Kalau di Indonesia itu seperti pancake," ungkap Lukman Santoso Executive Chef Sheraton Surabaya Hotel & Towers, kepada Basra, belum lama ini.
Lukman melanjutkan, katayef seperti pancake jika di Indonesia tak terlepas dari bentuknya yang bulat seperti pancake. Hanya saja katayef ini dilengkapi isian yang bisa dibilang lebih mahal.
"Katayef ada isian yang lebih ekspensive ya, ada pistachio yang merupakan kacang dengan harga mahal, kemudian ada rose waternya. Sehingga kalau dimakan itu ada aroma wangi mawar," terang Lukman.
"Jadi katayef memiliki tekstur yang lembut tapi ada crunchy-crunchy nya dari pistachio, dan ada aroma wangi mawar," imbuhnya.
Setelah adonan katayef yang berbentuk bulat seperti pancake matang lantas diberi krim ashta atau krim kental khas Lebanon, katayef lantas dijepit menjadi bentuk kerucut. Setelah itu katayef diberi taburan kacang pistachio pada bagian ujungnya.
Katayef akan banyak dijumpai di negara Timur Tengah saat Ramadan. Namun, di belahan dunia lain, hidangan penutup sangat ini sulit dijumpai.
"Kami menyajikan katayef sebagai salah satu menu untuk berbuka puasa, selain lamb ozy atau kambing guling, Turkish Shawarma maupun aneka mezze," pungkasnya.