22 Jul
Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengomentari RUU TNI yang dinilai bermasalah. Menurut Moeldoko, masyarakat tidak perlu berlebihan khawatir menyikapi RUU TNI.
"Jadi tolong enggak usah terlalu berlebihan untuk khawatir. Bahwa kami para TNI berkomitmen betul-betul ingin menjadi profesional," kata Moeldoko di Gedung Bina Graha, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (22/7).
Moeldoko mengatakan, TNI ingin profesional seperti yang diinginkan masyarakat. Karena itu, TNI harus diperkuat.
"Syaratnya apa? Supaya kebutuhan alutsistanya dilengkapi, kesejahteraannya juga diperbaiki. Jadi menurut saya tidak perlu berlebihan menyikapi itu," tuturnya.
Moeldoko juga mengatakan pihaknya ikut mengawal pembahasan RUU TNI. Ia memastikan, TNI akan selalu netral dan tidak kembali kepada TNI di masa Orde Baru yang ditakutkan masyarakat.
"Karena di dalam reformasi internal TNI itu ada 3, ya. Satu, struktur. Struktur yang berkaitan dengan dwifungsi itu tidak ada. Jadi itu sudah selesai," ungkapnya.
Yang kedua, lanjut Moeldoko, adalah doktrin. Ia memastikan doktrin TNI tidak akan berubah dan akan mengikuti UU.
"Berikutnya reformasi yang ketiga adalah kultural. Ini sedang terus berjalan. Karena apa? Karena, ya, masalah kultur ini, kan, enggak begitu saja mudah dirombak. Apa diubah, ini perlu waktu. Nah, konsistensi TNI untuk menuju ke sana tidak pernah bergeser," pungkasnya.