07 Nov
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman menyebut, Indonesia bakal memiliki industri gula di Papua. Dia mengaku akan membuat pabrik gula lengkap dengan perkebunan tebu di lahan sebesar 2 juta hektar.
"Kawasan di Papua rencana 1 juta sampai 2 juta hektar. Tapi sementara 200 ribu hektar untuk membuat pabrik gula," kata Amran di Kantor Kementerian Pertanian, Selasa (7/11).
Amran mengaku, alasan utama pemerintah memilih Papua karena masih banyak lahan kosong di sana. "Ini kan industri besar jadi sangat strategis kalau dibangun di sana," tambah Amran.
Dia merinci, satu pabrik gula membutuhkan nilai investasi senilai Rp 2,5 triliun hingga Rp 3 triliun dengan kapasitas produksi 8 ribu hingga 12 ribu ton cane per day (TCD). Sayangnya, dia tak menyebut berapa pabrik yang akan dibangun.
Adapun lahan yang akan dijadikan industri beras itu dikelola oleh ID Food. Kemudian dia juga mengajak investor untuk menanamkan modalnya di kawasan strategis ini.
"Kita undang swasta syaratnya simpel punya uang," tegasnya.
Amran bilang, salah satu investor strategis yang mau membantu RI membangun industri gula berasal dari Brasil. "Kami kemarin minta ke brasil teknologinya buat bantu Indonesia, dan dia sanggup kirim ahli buat pabrik," katanya.
Pada 30 Oktober yang lalu, Amran bertemu dengan Menteri Pertanian Brasil, Carlos Favaro. Dalam kesempatan itu, tercetuslah ide Brasil menjadi investor strategis industri gula.
"Kita minta agar pemerintah Brasil memfasilitasi rencana pembangunan 30 unit pabrik gula dan kebun tebu di Indonesia dalam bentuk investasi. Dan kerja sama ini akan disusun dalam bentuk kelompok kerja," ujar Mentan Amran beberapa waktu lalu.
Mentan mengatakan selain investasi di pabrik gula, kerja sama ini juga meliputi pengembangan vaksin hewan ternak untuk kebutuhan Indonesia dan juga peningkatan kerja sama di bidang ekspor impor. Mentan yakin, Indonesia memiliki peranan bagi perkembangan pertanian global.
"Saya yakin bahwa kami memiliki pandangan yang sama untuk menjalin kontak antara pembentukan kelompok kerja bersama kami di bidang pertanian. Yang paling prioritas adalah akses pasar. karena ke depannya kami ingin membangun pabrik gula dan perkebunan yang lebih luas," ungkap Amran.