16 hours ago
Lampung Geh, Bandar Lampung – Satuan Tugas Program Makan Bergizi Gratis (Satgas MBG) Provinsi Lampung mencatat sebanyak 572 kasus keracunan makanan sepanjang Agustus–September 2025. Laporan tersebut berasal dari enam kejadian di lima kabupaten/kota.
Ketua Pelaksana Satgas MBG Provinsi Lampung, Saipul mengatakan, data dihimpun dari laporan satgas kabupaten/kota yang disampaikan ke tingkat provinsi.
“Dari data itu, tercatat ada 572 kasus keracunan MBG di Provinsi Lampung,” ujar Saipul saat diwawancarai Lampung Geh, Kamis (25/9).
Adapun rincian kasus keracunan makanan MBG yang dilaporkan yaitu:
1. 4 Agustus 2025: 14 siswa di Kabupaten Tanggamus.
2. 26 Agustus 2025: 27 siswa di Kabupaten Lampung Timur.
3. 29 Agustus 2025: 503 siswa di Kota Bandar Lampung.
4. 29 Agustus 2025: 16 siswa di Kabupaten Lampung Utara.
5. 4 September 2025: 12 siswa di Kota Metro.
Selain itu, pada 15 September 2025 di Kota Metro, makanan MBG dilaporkan dalam kondisi basi sehingga tidak didistribusikan oleh pihak sekolah.
Saipul menjelaskan, menindaklanjuti kasus tersebut, sejumlah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) langsung dihentikan sementara oleh penanggung jawab dapur.
“Untuk kasus keracunan yang sifatnya massal ini kami off-kan dulu, sampai mereka menata kembali tata laksana. Biasanya jika sudah ditata, maka SPPI (Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia) akan memperbolehkan beroperasi lagi,” jelasnya.
Ia menambahkan, hal itu dilakukan sesuai arahan Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, yang meminta pengawasan program MBG dilakukan secara berjenjang, dari provinsi hingga kabupaten/kota.
“Ya, kita kan sesuai dengan arahan Pak Gubernur, satgas itu berjenjang, provinsi dengan kabupaten kota. Provinsi minta laporan dari kabupaten, dan kita baru dapat laporan dari 6 kasus di 5 kabupaten/kota,” katanya.
Lebih lanjut, Satgas MBG Provinsi Lampung kini tengah menyusun Surat Edaran untuk pihak sekolah menindaklanjuti temuan kasus keracunan dan memperketat pengawasan. (Cha/Ansa)