4 hours ago
Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 5 Rembang tidak lagi menerima manfaat program Makan Bergizi Gratis (MBG). Penghentian sementara itu berlaku mulai per 2 Oktober 2025.
Hal terhenti setelah buntut adanya menu nasi kuning yang dianggap berlendir pada Rabu (01/10) sehingga dikembalikan oleh SMPN 5 Rembang kepada Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Mondoteko sebagai penyedia.
Ada 763 paket MBG di sekolah tersebut yang dikembalikan. Menunya berupa nasi kuning, ayam goreng, kering tempe, sayur tomat, dan buah jeruk.
Pihak SPPG Mondoteko mengkonfirmasi bahwa MBG di SMPN 5 Rembang dihentikan sementara atas permintaan sekolah.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMPN 5 Rembang, Menik Mustikatun, saat dihubungi melalui pesan singkat mengenai kondisi saat ini, sampai dengan berita ini ditulis, pihaknya belum merespons.
Terkait kondisi tersebut, Ketua Satgas MBG Kabupaten Rembang sekaligus Wakil Bupati, Muhammad Hanies Cholil Barro’ atau Gus Hanies, menilai langkah SMPN 5 Rembang yang memilih mengembalikan makanan sudah wajar, mengingat pihak sekolah bertanggung jawab terhadap para murid.
"Ya itu, mau dibilang subjektif ya mungkin subjektif. Tetapi kalau dibilang objektif ya ada buktinya, ditemukan MBG yang didistribusikan di SMPN 5 agak kurang beres lah, kemudian pihak SMPN 5 menolak mengkonsumsi atau mendistribusikannya ke anak didik," ujarnya kepada wartawan, Kamis (02/10).
"Saya kira wajar, karena kepala sekolah, guru punya tanggung jawab terhadap anak-anaknya," imbuhnya.
Ia juga menerima informasi, pada Kamis (2/10), SMPN 5 Rembang tidak menerima kiriman MBG dari SPPG. Meski begitu, ia mengingatkan bahwa penolakan pengiriman terdapat prosedur yang harus dilalui.
"Per hari ini (Kamis 2/10) menolak untuk distribusi, saya kira itu langkah yang mungkin dianggap tepat oleh pihak sekolahan," jelasnya.
"Tetapi kami selaku satgas mengingatkan, kalau menolak ada prosedur yang mesti dijalankan. Mungkin ada penandatanganan surat, pernyataan, dan sebagainya yang mesti dijalani oleh pihak SMPN 5," ucapnya.
Sementara itu, SPPG Mondoteko selaku penyedia menu MBG di SMP Negeri 5 Rembang angkat bicara usai adanya temuan menu dinilai tidak layak konsumsi.
“Terkait penolakan paket MBG di SMPN 5 dengan adanya temuan nasi berbau, itu tidak benar. Nasi itu teksturnya memang sedikit lembek dan dipastikan aman untuk dikonsumsi. Ini merugikan sekali,” ucap Kepala SPPG Mondoteko, Riyadus Sholikin ditemui di SPPG, Kamis (2/10).
Riyadus mengatakan, selain mengirimkan distribusi paket MBG ke SMPN 5, pihaknya juga mendistribusikan paket MBG ke beberapa sekolah di Kecamatan Rembang. Hasilnya, dari 14 sekolah yang menerima, hanya 1 sekolah yang mengembalikan paket MBG.
“Kami juga melayani paket MBG ke beberapa sekolah, kurang lebih 14 sekolah. Kok ini yang menolak cuma 1 sekolah, padahal jam distribusi bersamaan. Semua menerima dengan baik,” ujarnya.
“Setelah dikembalikan ini tentunya sangat merugikan bagi dapur, karena jumlahnya tergolong besar. Makanan yang dikembalikan, kemarin kami bagikan ke warga karena masih sangat layak untuk dimakan,” tegasnya.