4 hours ago
Stasiun KRL Juanda, Jakarta Pusat, dipadati penumpang pada Minggu (5/10) siang. Pantauan pukul 12.21 WIB, antrean panjang mengular hingga ke luar area pintu masuk stasiun.
Kondisi padat ini didominasi warga yang baru pulang dari kawasan Monas usai menghadiri perayaan HUT ke-80 TNI.
Antrean terlihat menumpuk di area ticketing, bahkan sebelum pintu masuk bawah sempat ditutup sementara karena jumlah penumpang yang membeludak.
Beberapa warga tampak memilih duduk di lantai stasiun sambil menunggu giliran masuk, sementara arus penumpang yang hendak transit ke halte Transjakarta Juanda juga mengular panjang.
Aldi (30), petugas keamanan Stasiun Juanda, mengatakan kepadatan sudah terjadi sejak pagi sekitar pukul 06.30 WIB oleh para penumpang yang menuju Monas.
“Ramai ini dari jam setengah 7 udah ramai tadinya,” ujarnya saat ditemui di lokasi.
Menurut Aldi, lonjakan penumpang sempat mencapai puncaknya pada pukul 08.30–09.00 WIB. Lalu, dilanjut penumpang yang ramai untuk kembali pulang pada pukul 12.00 WIB.
“Puncak ramainya tadi membeludaknya setengah 8 sampai jam 9. Kalau ini (antre di gate) belum lama, baru sejam,” katanya.
Ia menjelaskan, sistem buka-tutup pintu diberlakukan karena area gate di dalam stasiun tidak mampu menampung jumlah penumpang.
“Sistem buka tutup, karena kan di gate-nya penuh. Nanti di sini udah agak landai, baru di bawah dibuka,” tutur Aldi.
Antrean panjang, kata dia, bahkan mencapai area bawah hall stasiun. “Iya, sampai bawah, sampai hall,” ujarnya.
Aldi menyebut, kepadatan diperkirakan berlangsung hingga sore atau malam hari. Ia menambahkan, sebagian penumpang memilih berpindah ke stasiun lain karena padatnya antrean.
“Dari arahan pimpinan tadi infonya sampai sore. Bisa jadi sampai malam,” kata Aldi.
Selain berdesakan, beberapa penumpang dilaporkan mengalami kelelahan karena berdesakan.
“Kalau pusing yang hampir jatuh gitu ada,” ujar Aldi. Ia menyebut kejadian itu terjadi saat antrean panjang penumpang yang turun dari kereta.
“Tadi aja pas dari atas antre sampai bawah,” ucapnya.
Menurutnya, sebagian besar penumpang yang terlihat pusing atau hampir pingsan adalah perempuan.
“Banyaknya cewek. Sampai ada yang bawa anak tuh, anaknya pada nangis karena desak-desakan gitu,” tambahnya.
Situasi di Stasiun Juanda hingga berita ini ditayangkan masih terpantau padat. Petugas keamanan dan staf stasiun terus mengatur arus keluar-masuk penumpang agar tidak terjadi penumpukan lebih parah di area ticketing dan peron.