2 hours ago
Traveler mungkin pernah harus berlari-lari dari satu terminal ke terminal lain hanya demi mengejar pesawat lanjutan? Jika iya, hal tersebut ternyata bisa dihindari dengan satu aturan sederhana.
Ya, hindari jadwal transit yang terlalu singkat. Hal ini pula yang tidak pernah dilakukan travel agent saat memesan tiket pesawat.
Dilansir travelnine.com.au, Fora Travel Adviser, Chirag Panchal, mengatakan bahwa kesalahan umum wisatawan saat memesan tiket adalah memilih penerbangan dengan waktu transit terlalu ketat.
“Saya selalu menghindari penerbangan dengan tight layover, terutama di bandara besar yang jarak terminalnya bisa sangat jauh. Lebih baik menunggu lebih lama daripada ketinggalan pesawat lanjutan,” katanya.
Apalagi, keterlambatan penerbangan kini sudah terlalu sering terjadi.
“Saya lebih memilih menghabiskan beberapa jam di lounge bandara, ketimbang panik mencari penerbangan berikutnya,” tambahnya.
Bukan hanya soal pesawat, aturan ini juga berlaku jika perjalanan dilanjutkan dengan moda transportasi lain, seperti kapal pesiar atau kereta jarak jauh. Transit yang terlalu singkat bisa membuat seluruh itinerary liburan berantakan.
Menariknya, penerbangan dengan waktu transit lebih panjang justru cenderung lebih murah. Jadi, selain mengurangi stres, traveler juga bisa menghemat biaya.
Tips ini makin relevan, karena semakin banyak wisatawan yang mengandalkan AI untuk merencanakan liburan.
Namun, pakar perjalanan Australia Quentin Long mengingatkan bahwa AI tidak selalu akurat dalam menghitung jarak dan waktu.
“AI tidak pernah benar-benar mencoba lari dari Terminal 1 ke Terminal 3 di Dubai dalam waktu kurang dari 90 menit,” pungkasnya.