Ular Piton Burma Muntahkan Rusa Besar Utuh Gegara Cuaca Dingin

2 hours ago

Ular piton burma makan rusa di Florida. Foto: Conservancy of Southwest Florida/Ian Bartoszek

Seekor ular piton burma di Big Cypress National Preserve, Florida, AS, membuat para ilmuwan geleng-geleng kepala. Reptil raksasa itu kedapatan memuntahkan seekor rusa ekor putih utuh setelah suhu di kawasan tersebut turun drastis hingga 10 derajat Celsius pada akhir 2024.

Fenomena ini jarang sekali terlihat di alam liar. Meski piton dikenal bisa memuntahkan mangsanya di laboratorium saat kedinginan, baru kali ini ilmuwan menyaksikannya langsung di habitat asli ular invasif tersebut. Hasil pengamatan unik ini dipublikasikan dalam jurnal Ecology and Evolution pada Juli 2025.

"Hampir setiap hari piton memberi kejutan baru. Tapi momen ini istimewa, karena sains akhirnya sejalan dengan pengamatan lapangan," ujar Mark Sandfoss, ahli biologi dari U.S. Geological Survey (USGS).

Ular piton burma (Python bivittatus) telah menjadi spesies invasif di Florida sejak akhir 1970-an. Meski sudah puluhan tahun menetap, riset tentang perilaku dan dampaknya terhadap satwa asli masih minim.

Salah satu korban paling terdampak adalah populasi rusa ekor putih yang semakin menurun. Padahal, rusa merupakan mangsa penting bagi predator asli Florida, seperti panther (Puma concolor coryi).

Seminggu setelah pertama kali diamati memakan rusa, seekor ular piton burma beristirahat di air, masih berusaha mencerna makanan tersebut. Foto: U.S. National Park Service/Travis Mangione

Untuk mempelajari lebih jauh, para ilmuwan melacak pencernaan beberapa piton betina besar yang dianggap paling mungkin memangsa rusa. Salah satu ular diamati memiliki perut yang besar, tanda baru saja melahap rusa. Namun, tonjolan itu tidak berkurang ukurannya selama beberapa hari.

Ketika suhu turun hingga 9,4 derajat Celsius pada malam hari, peneliti kembali memeriksa ular tersebut. Hasilnya mengejutkan, perut buncit ular mulai hilang, sementara tak jauh dari sana ditemukan bangkai rusa ekor putih yang hampir utuh.

Peneliti meyakini, penyebab dari itu semua adalah suhu dingin. Piton yang berdarah dingin kesulitan mencerna makanan saat cuaca dingin. Proses biologisnya melambat, sehingga mangsa bisa membusuk lebih cepat daripada dicerna. Untuk menghindari bahaya infeksi bakteri, ular pun memilih memuntahkan makanannya.

Meski peristiwa ini menyelamatkan hidup ular, konsekuensinya tidak sederhana. Piton kehilangan salah satu santapan besar yang biasanya hanya mereka dapatkan beberapa kali dalam setahun. Akibatnya, ular bisa kehilangan energi untuk bereproduksi atau malah berburu rusa lain demi mengganti energi yang hilang.

Rusa ekor putih berusia 2,5 tahun dengan berat 28 kilogram itu bertahan sekitar 10 hari di dalam tubuh ular. U.S. National Park Service/Travis Mangione

Menurut Travis Mangione, penulis utama studi dari National Park Service, kejadian ini memberi petunjuk penting soal ancaman ular piton terhadap ekosistem Florida.

"Rusa di Big Cypress sudah menurun beberapa tahun terakhir, dan piton adalah salah satu penyebabnya. Karena ular ini selamat dari peristiwa muntah, ia akan terus memangsa satwa asli," jelasnya.

Bagi ilmuwan, pengamatan ini juga memberi wawasan tentang batas kemampuan piton bertahan hidup di suhu dingin. Hal ini penting untuk memprediksi seberapa jauh spesies invasif ini bisa menyebar di Amerika Serikat.

“Piton punya biologi yang rumit. Kita belum pernah menghadapi hewan invasif berdarah dingin sebesar ini. Jadi masih banyak misteri yang harus dipecahkan,” tambah Sandfoss.


Comments