Waketum PBNU Harap Pemerintah Bantu Perbaiki Bangunan Ponpes Tua

30 Oct

Wakil Ketua Umum PBNU, KH Zulfa Mustofa. Foto: Dok. Istimewa

Atap bangunan asrama putri Pondok Pesantren Syalafiah Syafi'iyyah Syeh Abdul Qodir Jaelani Dusun Rawan, Desa Blimbing, Kecamatan Besuki, Kabupaten Situbondo, ambruk pada Rabu (29/10).

Ambruknya atap bangunan ini mengakibatkan seorang santriwati meninggal dunia yakni Putri, warga Dusun Rawan, Desa Blimbing, Kecamatan Besuki, Kabupaten Situbondo.

Wakil Ketua Umum PBNU, KH Zulfa Mustofa, menyampaikan duka atas musibah yang menewaskan 1 santriwati ini.

"Saya atas nama PBNU menyampaikan duka cita yang mendalam atas wafatnya salah seorang santriwati. Semoga almarhumah syahidah, karena wafat di saat sedang dalam masa-masa menuntut ilmu" kata Zulfa dalam keterangan tertulisnya, Kamis (30/10).

Ia menyampaikan, kabar ambruknya atap bangunan asrama putri ini menambah duka yang sebelumnya bangunan di Pondok Pesantren Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo, ambruk pada bulan September 2025 lalu.

"Tentu saja kami sangat prihatin atas musibah ini. Berulang dalam waktu yang hanya selisih satu bulan dari musibah Al Khoziny, Sidoarjo," ucapnya.

Zulfa meminta pemerintah agar turun tangan membantu mencarikan jalan keluar, terutama pada bangunan-bangunan tua di pondok pesantren.

"Kami berharap, ya memintalah, agar pemerintah bisa membantu pesantren tua yang bangunan-bangunannya berpotensi membahayakan. Agar membantu dengan cara memperbaiki bangunan-bangunan tersebut, agar santri-santrinya kembali bisa belajar dengan aman," ujarnya.

Ia mengungkapkan, secara internal, PBNU sendiri terus melakukan monitoring, melakukan pendataan dan menginventarisasi sejumlah bangunan pondok yang tua.

"Saya juga memerintahkan RMI bekerja sama dengan para pihak membantu pondok tua yang ada di lingkungan NU," ungkapnya.


Comments